SHARING HASIL SEMINAR PERUMAHSAKITAN DAN HOSPITAL EXPO IX PERSI DAERAH SUMUT KEPADA SELURUH STAF RSU SUFINA AZIZ

Jika mendapat ilmu, maka sebaiknya sampaikan ilmu tersebut agar bermanfaat untuk orang lain. Dengan berpijak pada prinsip tersebutlah kemudian beberapa orang peserta seminar maupun workshop dari RSU Sufina Aziz pada Seminar Perumahsakitan dan Hospital Expo IX PERSI Daerah Sumut mengadakan sharing
kepada seluruh staf di RSU Sufina Aziz yang diselenggarakan pada hari Rabu, 27 Februari 2019 yang lalu.

Bertempat di Ruang Pertemuan RSU Sufina Aziz acara diawali dengan pemaparan tentang Satuan Pemeriksaan Internal yang disampaikan oleh Ibu Suprihatinningsih, SE selaku Kepala Unit Keuangan RSU Sufina Aziz. Dalam paparannya secara garis besar disampaikan bahwa saat ini SPI sudah harus dianggap sebagai konsultan atau tempat sharing segala permasalahan yang ada dari Unit/Instalasi lainnya sehingga keberadaan SPI tidak lagi menjadi momok yang menakutkan.

Pemateri berikutnya adalah dr. Delfi Diantika yang menyampaikan materi tentang Audit Klinik di Rumah Sakit. Menurutnya, audit klinik dilakukan semata – mata dengan tujuan untuk meningkatkan mutu serta melaksanakan kendali biaya. Materi semakin menarik ketika Ibu Yusniar, S.Kep, Ns menyampaikan
materi berikutnya tentang Komunikasi Efektif bagi Profesi Pemberi Asuhan. Menurutnya, meskipun materi ini sudah sangat familiar di telinga namun tetap harus selalu diupdate guna mengikuti perkembangan yang ada.
Ditambahkannya, materi yang disampaikannya terkait Komunikasi Efektif menjadi sebuah keniscayaan jika tidak diterapkan dalam praktik sehari – hari.

Setelah pembahasan mengenai komunikasi efektif tiba gilirannya pembahasan mengenai Penyelesaian Sengketa Medik yang disampaikan oleh M. Sutan A. Aziz F. Nasution, S.H, M.H, MH.Kes. Secara garis besar disampaikan bahwa Sengketa Medik yang terjadi berasal dari berbagai faktor. Salah satu Komite yang penting
yang harus ada di rumah sakit adalah Komite Etik dan Hukum Rumah Sakit yang bertugas tidak hanya untuk mengawasi pelaksanaan etik profesi semata, melainkan juga etika rumah sakit, etika pelayanan dan sebagainya.

Kegiatan hari itu diakhiri dengan materi yang disampaikan oleh dr. Safriani Yovita. Menurutnya, dari hasil seminar yang kemarin didapatkan dikatakan bahwa saat ini Indonesia terus mengejar negara lain untuk membentuk medical tourism (wisata kesehatan). Lebih lanjut disampaikannya bahwa ke depan setiap
rumah sakit harus memiliki keunggulannya masing – masing sehingga perlu kerja keras dari seluruh staf untuk mewujudkan smart hospital. Beliau kemudian berpesan agar seluruh staf dapat bekerja secara profesional. Apabila telah menjadikan ibadah sebagai tujuan dari bekerja maka sesungguhnya orang tersebut telah mencapai hakikat tertinggi dari apa yang dilakukannya.

Leave a Reply